
Perdagangan komoditi
Komoditi atau trading komoditi selalu
menjadi instrumen primadona bagi kebanyakan manajer investasi global.
Secara otomatis perputaran modal yang terjadi di pasar komoditi cukup
bersaing.
Komoditi dapat diartikan sebagai sesuatu
yang bersubstansi fisik, seperti hasil pertanian dan hasil
pertambangan. Dimana investor atau trader dapat melakukan pembelian atau
penjualan baik melalui pasar futures maupun spot. Instrumen ini
merupakan salah satu dari sebagian kecil instrumen investasi, dimana
partisipan yang memiliki modal kecil dapat terlibat dan meraup
keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat.
Akan tetapi, komoditi sebagai lahan
trading memiliki reputasi tinggi dalam tingkat resiko, khususnya bagi
kalangan investor individu. Pada kenyataannya, resiko trading dalam
pasar komoditi tidak akan lebih dari resiko yang sudah Anda tentukan
sendiri. Selebihnya adalah masalah resiko pergerakan harga, yang
cenderung sama dengan resiko pergerakan harga aset yang lain seperti
saham atau obligasi.
Yang perlu Anda lakukan adalah mengenali
dan memonitor faktor yang menggerakkan harga, seperti pajak, inflasi,
suku bunga, cuaca, transportasi dan biaya teknologi, yang masing-masing
memiliki perbedaan efek terhadap setiap komoditi.
Secara umum komoditi terbagi dua, yang
pertama komoditi keras yang umumnya adalah hasil pertambangan seperti
emas, perak, minyak, dan komoditi lain yang memiliki keterbatasan sumber
di bumi dan pada umumnya memerlukan sumber daya dan dana tinggi untuk
memperolehnya. Yang kedua adalah komoditi lunak yang merupakan hasil
pertanian seperti gula, coklat, kopi dan lain-lain. Tabel 1 memberikan
contoh lebih detil mengenai komoditi.

Tabel 1: Tipe-tipe komoditi
Karena banyaknya jenis komoditi yang
diperdagangkan di pasar dunia, fokus kita pada buku ini hanya dibatasi
pada sebagian dari komoditi keras seperti emas, perak dan minyak. Ketiga
instrumen tersebut dapat diperdagangkan pada pasar spot, futures atau
option, pada umumnya sudah berbentuk kontrak yang dapat diperjualbelikan
dengan lebih mudah. {break}
Logam
Sejarah mencatat bahwa logam sudah memiliki nilai tinggi sejak dahulu kala. Terutama logam mulia seperti emas dan perak yang selama berabad-abad telah menjadi alat tukar dalam transaksi perdagangan. Termasuk perdagangan internasional, sebelum diciptakan uang fisik seperti sekarang.
Tingginya nilai logam di mata dunia tersebut masih bertahan hingga saat ini. Emas dan perak oleh kebanyakan investor masih dianggap sebagai lahan investasi yang terus bersinar.
Kontrak komoditi futures logam mulia sama halnya dengan kontrak komoditi future lain yang berisi perjanjian penyerahan ke depan pada harga tertentu. Kontrak ini sudah resmi distandarkan oleh lembaga dunia dalam ukuran, kualitas, waktu dan tempat yang ditentukan.
Seperti halnya komoditi lain, emas dan perak dapat diperdagangkan dalam bentuk spot atau option selama 24 jam sehari.
Cara berinvestasi emas
Melalui perkembangan teknologi dan trading komoditi, emas dapat diinvestasikan melalui berbagai cara. Serta dengan cakupan produk yang luas seperti, Gold Bullion, Gold Certificates, Gold Accounts, Gold Exchange Traded Funds (ETFs), Gold Mining Shares dan Gold Mutual Funds.
1. Emas Bullion
Anda dapat membeli komoditi emas secara langsung dalam bentuk batangan atau koin. Jika Anda membeli gold bullion (emas dalam skala besar) atau koin emas, Anda berarti berurusan dengan emas secara fisik. Dalam hal ini, kehatian-hatian perlu dipertimbangkan, terutama masalah penyimpanan dan asuransi.
Membeli emas secara fisik merupakan cara investasi populer sejak berabad-abad lalu. Logam mulia ini memberi jaminan bagi investor bahwa nilai asset ini tidak akan pernah bernilai nol, seperti yang mungkin terjadi pada saham atau instrumen finansial lain.
2. Sertifikat Emas (Gold Certificates)
Membeli sertifikat emas merupakan salah satu cara untuk memiliki emas secara tidak langsung. Anda hanya akan memegang sertifikat tanpa memegang bentuk fisiknya. Investor akan diuntungkan dari segi keamanan dan masalah penyimpanan. Namun, cara ini masih belum populer dimata investor karena mereka masih belum merasa memiliki emas jika tidak memiliki fisiknya.
3. Rekening Emas (Gold Accounts)
Beberapa bank telah menyediakan rekening emas, dimana Anda dapat melakukan pembelian, penjualan ataupun penyimpanan emas. Rekening ini umumnya terbagi dua model, rekening yang teralokasi dan rekening yang tidak teralokasi.
Dalam rekening yang teralokasi, emas yang Anda beli tersimpan dalam kotak/tempat penyimpanan yang aman dan kepemilikan sepenuhnya berada di tangan Anda. Deposit box disediakan oleh pihak bank, Anda hanya harus membayar biaya sewa dan asuransi untuk jasa pelayanan tersebut. Sementara untuk rekening yang tidak teralokasi, Anda tidak mempunyai alokasi kepemilikan emas, sehingga Anda tidak pelu membayar sewa atau asuransi. Namun, pihak penyimpan memiliki hak untuk menyewakan emas yang Anda simpan{break}
4. Emas Exchange Traded Funds (ETF)
Logam
Sejarah mencatat bahwa logam sudah memiliki nilai tinggi sejak dahulu kala. Terutama logam mulia seperti emas dan perak yang selama berabad-abad telah menjadi alat tukar dalam transaksi perdagangan. Termasuk perdagangan internasional, sebelum diciptakan uang fisik seperti sekarang.
Tingginya nilai logam di mata dunia tersebut masih bertahan hingga saat ini. Emas dan perak oleh kebanyakan investor masih dianggap sebagai lahan investasi yang terus bersinar.
Kontrak komoditi futures logam mulia sama halnya dengan kontrak komoditi future lain yang berisi perjanjian penyerahan ke depan pada harga tertentu. Kontrak ini sudah resmi distandarkan oleh lembaga dunia dalam ukuran, kualitas, waktu dan tempat yang ditentukan.
Seperti halnya komoditi lain, emas dan perak dapat diperdagangkan dalam bentuk spot atau option selama 24 jam sehari.
Cara berinvestasi emas
Melalui perkembangan teknologi dan trading komoditi, emas dapat diinvestasikan melalui berbagai cara. Serta dengan cakupan produk yang luas seperti, Gold Bullion, Gold Certificates, Gold Accounts, Gold Exchange Traded Funds (ETFs), Gold Mining Shares dan Gold Mutual Funds.
1. Emas Bullion
Anda dapat membeli komoditi emas secara langsung dalam bentuk batangan atau koin. Jika Anda membeli gold bullion (emas dalam skala besar) atau koin emas, Anda berarti berurusan dengan emas secara fisik. Dalam hal ini, kehatian-hatian perlu dipertimbangkan, terutama masalah penyimpanan dan asuransi.
Membeli emas secara fisik merupakan cara investasi populer sejak berabad-abad lalu. Logam mulia ini memberi jaminan bagi investor bahwa nilai asset ini tidak akan pernah bernilai nol, seperti yang mungkin terjadi pada saham atau instrumen finansial lain.
2. Sertifikat Emas (Gold Certificates)
Membeli sertifikat emas merupakan salah satu cara untuk memiliki emas secara tidak langsung. Anda hanya akan memegang sertifikat tanpa memegang bentuk fisiknya. Investor akan diuntungkan dari segi keamanan dan masalah penyimpanan. Namun, cara ini masih belum populer dimata investor karena mereka masih belum merasa memiliki emas jika tidak memiliki fisiknya.
3. Rekening Emas (Gold Accounts)
Beberapa bank telah menyediakan rekening emas, dimana Anda dapat melakukan pembelian, penjualan ataupun penyimpanan emas. Rekening ini umumnya terbagi dua model, rekening yang teralokasi dan rekening yang tidak teralokasi.
Dalam rekening yang teralokasi, emas yang Anda beli tersimpan dalam kotak/tempat penyimpanan yang aman dan kepemilikan sepenuhnya berada di tangan Anda. Deposit box disediakan oleh pihak bank, Anda hanya harus membayar biaya sewa dan asuransi untuk jasa pelayanan tersebut. Sementara untuk rekening yang tidak teralokasi, Anda tidak mempunyai alokasi kepemilikan emas, sehingga Anda tidak pelu membayar sewa atau asuransi. Namun, pihak penyimpan memiliki hak untuk menyewakan emas yang Anda simpan{break}
4. Emas Exchange Traded Funds (ETF)
0 komentar:
Posting Komentar