Selasa, 13 November 2012

Pivot Point


Pivot Point adalah level harga teknikal yang digunakan untuk menganalisis dan memperkirakan pergerakan harga, yang perhitungannya diperoleh dari rata-rata harga terpenting (high, low dan close) sebuah instrumen dalam periode tertentu.

Unsur dan cara perhitungan Pivot Point

Umumnya unsur terpenting harga yang di jadikan dasar perhitungan pivot point adalah high, low dan close, namun variasi yang muncul akibat berkembangnya penggunaan pivot point memungkinkan penambahan unsur open.
  • Open: Harga pembukaan perdagangan sebuah instrumen dalam periode tertentu
  • High: Harga perdagangan tertinggi dari sebuah instrumen dalam periode tertentu
  • Low: Harga perdagangan terendah dari sebuah instrumen dalam periode tertentu
  • Close: Harga penutupan perdagangan sebuah instrumen dalam periode tertentu
Perhitungan Pivot Point

Dasar perhitungan Pivot point diperoleh dari penjumlahan harga high, low dan close kemudian di bagi 3:
Pivot point
Namun selain dengan cara di atas, Pivot point juga dapat diperoleh dari beberapa variasi misalnya dengan menambahkan unsur open sebelumnya kemudian di bagi 4:
pivot point
Atau menambahkan harga high, low, dan close periode sebelumnya, tambah open periode sekarang kemudian di bagi 4:
pivot point
Variasi yang lain adalah dengan cara menambahkan bobot yang dianggap penting, misalnya dengan cara lebih menekankan pada penutupan pasar:
pivot point
Perhitungan support dan resistance dari pivot point dapat diperoleh melalui formula:
  • R2 = P + (H - L)
  • R1 = P + (P - L)
  • S1 = P + (P + H)
  • S2 = P - (H + L){break}
Penggunaan Pivot Point

Penggunaan dasar pivot point sebagai alat prediksi dengan cara menjadikan pivot point sebagai titik awal pergerakan harga, sehingga setiap pergerakan yang melewati level pivot point dapat diasumsikan bullish atau bearish sesuai arah pergerakan harga. Pivot point memberikan dua kegunaan yang berbeda dan penting bagi trader; 1.

Menentukan tren pasar jangka pendek

Metode ini dapat diperoleh dengan cara membandingkan pergerakan harga dengan pivot point. Jika harga bergerak ke atas dan berhasil melampaui pivot point, maka tren dapat dianggap bullish dan sebaliknya, jika harga bergerak ke bawah dan berhasil melewati pivot point, maka trend dapat dikatakan bearish. Hal yang perlu diingat dalam proses identifikasi tren melalui pivot adalah asumsi tren hanya dapat dipegang dalam jangka waktu tertentu saja, sesuai dengan periode atau time frame grafik yang digunakan. Jika pivot point diambil dari grafik daily, maka perhitungan pivot baru akan diperoleh pada saat penutupan pasar, sehingga pivot sebelumnya sudah tidak lagi berlaku.

2. Menentukan level Entri dan exit

Selain untuk menganalisis tren, terlampuinya level pivot dapat digunakan sebagai level entri dan exit. Umumnya level-level tersebut diperoleh melalui penggunaan support dan resistance pivot point.

Sebagai contoh misalnya seorang trader yang berorientasi trend following dapat menempatkan order posisi beli beberapa tick di atas level resistance (buy stop) dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah level support, atau sebaliknya menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah level support (sell stop) dan stoploss beberapa tick di atas resistance.

Seorang trader lain juga dapat menggunakan metode yang berbeda, dengan menempatkan posisi jual beberapa tick di bawah resistance penting (sell limit), dan menempat stoploss beberapa tick di atas resistance. Atau juga sebaliknya, menempatkan posisi beli beberapa tick di atas level support (buy limt), dan menempatkan stoploss beberapa tick di bawah support.

Contoh Penggunaan:
Pivot pon dan Resistance level
Gambar 1. Pivot point dan Resistance level

0 komentar:

Posting Komentar