Selasa, 13 November 2012

Fundamental Indeks harga Saham gabungan


Penggerak indeks harga saham gabungan

Fundamental Indeks harga Saham gabungan sejak ekonomi internasional mulai menggunakan sistem perekonomian modern, indeks harga saham gabungan telah dijadikan sebagai indikator perubahan siklus bisnis. Memulai kenaikan harga ketika siklus bisnis mulai menguat dan mencapai puncak bersamaan dengan pertumbuhan bisnis.Fundamenatal indeks harga saham gabungan sangat penting untuk memperhatikan kondisi ekonomi melalui indikator secara keseluruhan, mulai dari indikator makro hingga pada sentimen pasar.

1. Event pasar

Sejarah perjalanan indeks harga saham gabungan telah membuktikan bahwa kejadian-kejadian penting sektor ekonomi dapat mendorong lonjakan atau anjloknya harga indeks harga saham gabungan. Sebut saja great crash tahun 1929, kemudian booming Tronics pada awal 1960-an, booming dotcom pada 1990-an hingga krisis ekonomi terakhir. Semua peristiwa itu tercatat sebagai fundamental faktor besar yang menghantam atau mendorong indeks harga saham gabungan.

Indeks harga saham gabungan Dow Jones misalnya, mengalami penurunan dari 14,300 hingga ke harga 6,500 akibat fundamental kredit bermasalah yang menimpa perbankan. Kemudian disusul oleh indeks utama lain seperti indeks harga saham gabungan Hang Seng yang turun drastis dari level 28,000 menjadi hanya 10,000 (lihat gambar 1 dan 2).
Indeks harga Saham gabungan dow jones
Gambar 1: Dow Jones crash akibat krisis finansial 2008.
indeks harga saham gabungan hang seng
Gambar 2: Hang Seng mengikuti crash beberapa bulan setelah Dow

2. Indikator ekonomi

Fundamental indeks harga saham gabungan dan kondisi ekonomi merupakan faktor penting bagi pergerakan indeks harga saham gabungan. Jika kondisi yang digambarkan oleh indikator ekonomi terus membaik, maka pergerakan bullish biasanya akan terjadi pada pasar indeks harga saham gabungan. Demikian pula sebaliknya, jika ekonomi dilaporkan memburuk, maka indeks harga saham gabungan akan merespon dengan pergerakan bearish.

Dengan kata lain, fundamental indeks harga saham gabungan ekonomi memiliki kekuatan tersendiri bagi pergerakan pasar dan faktor ini tidak boleh diabaikan. Jika ekonomi dalam kondisi buruk, belum tentu laporan beberapa saham individual dapat mengubah arah pergerakan harga indeks harga saham gabungan.
{break}
Untuk memonitor kondisi ekonomi, ada beberapa indikator yang perlu diperhatikan. Antara lain: Data GDP (Gross Domestic Product)

Salah satu cara terbaik untuk mengetahui kondisi fundamental indeks harga saham gabungan ekonomi adalah dengan mengamati data GDP, karena mengandung total output ekonomi suatu negara.

GDP menjadi penting karena 2 faktor dibawah ini;
  1. Menunjukkan seberapa cepat/ lambat pertumbuhan ekonomi suatu negara, pada kuartal terkini dibandingkan triwulan sebelumnya. Digunakan untuk membandingkan kekuatan ekonomi dan percepatan pertumbuhan satu negara dibandingkan negara lainnya.
     
  2. Amerika Serikat diketahui memiliki volume ekonomi 40% dari total perekonomian dunia. Setelah mengalami penurunan GDP yang berkelanjutan, isu ekonomi ini dengan cepat tersebar menjadi ancaman internasional.
Unemployment Rates

Sektor ketenagakerjaan merupakan faktor terpenting dalam fundamental ekonomi karena selain menunjukkan seberapa besar ekonomi mampu menyerap tenaga kerja, juga merupakan indikator harapan ekonomi kedepan.

Pengangguran yang rendah akan meningkatkan pengeluaran masyarakat, yang membeli produk atau jasa tertentu yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan perusahaan-perusahaan. Demikian juga sebaliknya, tingginya pengangguran berarti minimnya pendapatan perusahaan, yang akhirnya dapat mendorong perusahaan melaksanakan kebijakan efisiensi yang lain.

Biasanya jika tingkat pengangguran sudah mencapai angka 6 atau 7%, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan stimulus yang diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi.

Bagi AS, tingkat pengangguran ini sudah menjadi fokus sejak krisis tahun 2001 lalu, ketika pengangguran mencapai angka 6%, walau sempat pulih hingga 4,6% pada tahun 2007, namun kemudian meningkat kembali hingga mencapai 8.8% pada bulan Mei 2009.

Retail Sales

Data penjualan eceran yang mengukur jumlah barang yang berhasil dijual setiap bulannya. Data ini juga menunjukkan seberapa tinggi konsumen membelanjakan uang mereka dan harapan buat kelanjutan hidup produsen.

Penjualan yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan serta mendorong perusahaan tersebut melakukan ekspansi. Sehingga dapat kembali menyerap tenaga kerja.

Dengan demikian, semakin baik laporan penjualan ritel, maka akan semakin bagus pula pergerakan yang ditimbulkan oleh pasar. Terutama indeks harga saham gabungan, karena merupakan representasi kinerja banyak perusahaan.

Seperti yang terjadi pada tanggal 14 April 2009, retail sales dilaporkan anjlok 1.1%. indeks harga saham gabungan Dow Jones merespon data tersebut dengan penurunan 137 poin atau pelemahan sebesar 1.7%.

0 komentar:

Posting Komentar